Pernah nggak sih, kamu kepikiran kalau menerima organ dari orang lain bisa bikin kepribadian kamu berubah? Apa sebenarnya yang terjadi di balik perubahan ini?
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Ilustrasi Operasi Transplantasi (https://unsplash.com/@darksidoo)

Pernah nggak sih, kamu kepikiran kalau menerima organ dari orang lain bisa bikin kepribadian kamu berubah? Kedengarannya memang kayak cerita fiksi, tapi faktanya, fenomena ini benar-benar terjadi dan bahkan sudah banyak dilaporkan oleh penerima transplantasi di berbagai belahan dunia. Dalam beberapa kasus, mereka mengaku punya kebiasaan baru yang ternyata mirip banget dengan kebiasaan atau kesukaan dari si pendonor organ. Apa sebenarnya yang terjadi di balik perubahan ini?

Seberapa Umum Sih, Perubahan Kepribadian Setelah Transplantasi Organ?

Mungkin kamu berpikir, kejadian seperti ini sangat langka atau cuma sensasi media belaka. Tapi, kenyataannya cukup mengejutkan lho. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carter et al. (2024), dari total responden yang menjalani transplantasi organ, sebanyak 89% melaporkan mengalami perubahan kepribadian setelah operasi transplantasi. Hal ini nggak hanya dialami oleh penerima transplantasi jantung saja, tapi juga organ-organ lainnya seperti ginjal, hati, dan paru-paru.

Penelitian lain dari Austria bahkan menunjukkan bahwa 21% penerima transplantasi jantung merasa ada perubahan nyata dalam kepribadian mereka pasca operasi (Bunzel et al., 1992). Angka yang cukup besar ini bikin fenomena perubahan kepribadian setelah transplantasi jadi semakin menarik untuk dipelajari lebih dalam.

Jenis-jenis Perubahan Kepribadian yang Umum Terjadi

Apa aja sih yang berubah? Apakah tiba-tiba kamu jadi suka musik klasik padahal dulunya fans berat K-Pop? Atau kamu tiba-tiba punya selera makanan baru yang sebelumnya kamu benci banget?

Riset menunjukkan bahwa perubahan kepribadian ini bisa berupa perubahan preferensi makanan, musik, olahraga, sampai minat seksual dan spiritual (Pearsall, Schwartz & Russek, 2002). Misalnya, ada kasus seorang wanita bernama Claire Sylvia yang setelah menerima transplantasi jantung dan paru-paru tiba-tiba jadi suka banget makan chicken nuggets, padahal sebelumnya ia nggak doyan sama sekali. Uniknya, si pendonor ternyata memang suka banget sama makanan ini (Sylvia & Novak, 1997).

Selain itu, ada juga penerima organ yang melaporkan perubahan emosional, seperti lebih sering merasa bahagia atau sebaliknya, mudah merasa cemas atau depresi (Shapiro & Kornfeld, 1989). Beberapa lainnya malah mengaku punya ingatan baru yang sama sekali nggak pernah mereka alami sebelumnya, seperti dalam kasus seorang profesor yang menerima jantung dari seorang polisi yang meninggal ditembak, dan kemudian merasakan mimpi tentang peristiwa penembakan tersebut (Pearsall, Schwartz & Russek, 2002).

Kok Bisa Sih Kepribadian Berubah Setelah Transplantasi?

Fenomena ini tentu bikin penasaran, ya? Ada beberapa teori yang menjelaskan kenapa kepribadian seseorang bisa berubah setelah menerima transplantasi organ. Teori pertama adalah hipotesis psikologis, yang beranggapan bahwa perubahan ini terjadi karena sugesti atau tekanan psikologis penerima organ setelah operasi (Pearsall, 1998).

Selain itu, ada juga hipotesis biokimia, yang menyebut bahwa organ donor, terutama jantung, punya kemampuan menyimpan memori dalam bentuk biokimia atau seluler (Lakota et al., 2021). Teori yang cukup menarik ini dikenal dengan istilah cellular memory yang berasumsi bahwa memori atau sifat tertentu bisa tersimpan dalam organ dan berpindah ke tubuh penerima melalui transplantasi (Liester, 2020).

Teori lainnya adalah bahwa jantung memiliki sistem saraf sendiri yang kompleks, sering disebut sebagai “otak kecil” yang mampu menyimpan dan mengirimkan informasi melalui neurotransmiter. Informasi ini diyakini bisa ikut berpindah saat organ tersebut ditransplantasikan ke tubuh lain, sehingga ikut mempengaruhi kepribadian si penerima organ (Liester, 2020).

Benarkah Perubahan Ini Hanya Terjadi pada Transplantasi Jantung?

Banyak orang yang beranggapan bahwa fenomena ini eksklusif hanya terjadi pada transplantasi jantung. Tapi faktanya, penelitian Carter et al. (2024) membantah anggapan tersebut. Studi mereka menemukan bahwa penerima transplantasi organ selain jantung, seperti ginjal atau hati, juga mengalami perubahan kepribadian dengan tingkat yang hampir sama dengan penerima jantung.

Bedanya, perubahan paling mencolok yang ditemukan secara signifikan lebih tinggi pada penerima jantung adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Hal ini diduga berkaitan dengan meningkatnya fungsi jantung baru yang memungkinkan penerima merasa lebih energik dan kuat secara fisik setelah operasi.

Pentingnya Penelitian Lebih Lanjut

Meskipun temuan-temuan ini sangat menarik, peneliti juga menyebutkan bahwa masih ada banyak keterbatasan dalam studi yang sudah dilakukan, seperti sampel yang terbatas dan metode penelitian yang masih berbasis pada laporan subjektif. Oleh karena itu, perlu banget dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam dengan sampel lebih besar untuk memastikan validitas dari fenomena ini serta mengeksplorasi lebih jauh mekanisme di baliknya.

Dengan memahami fenomena ini lebih baik, diharapkan akan membantu para dokter dan pasien untuk mengelola ekspektasi dan kondisi psikologis penerima organ, sehingga hasil transplantasi menjadi lebih optimal dan kualitas hidup penerima organ bisa meningkat secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

  • Carter, B., Khoshnaw, L., Simmons, M., Hines, L., Wolfe, B., & Liester, M. (2024). Personality Changes Associated with Organ Transplants. Transplantology, 5, 12–26.
  • Bunzel, B., Schmidl-Mohl, B., Grundböck, A., & Wollenek, G. (1992). Qual Life Res, 1, 251–256.
  • Pearsall, P. (1998). The Heart’s Code: Tapping the Wisdom and Power of Our Heart Energy. Broadway Books.
  • Pearsall, P., Schwartz, G. E., & Russek, L. G. (2002). Changes in heart transplant recipients. Journal of Near-Death Studies, 20, 191–206.
  • Sylvia, C., & Novak, W. (1997). A Change of Heart: A Memoir. Little, Brown and Company.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Terungkap! Begini Hipotesis Cara Kerja Lightsaber Star Wars Menurut Sains
28Aug

Terungkap! Begini Hipotesis Cara Kerja Lightsaber Star Wars Menurut Sains

Mari jelajahi cara kerja Lightsaber yang mungkin akan membuatmu melihat duel Luke Skywalker dan Darth Vader dengan cara yang benar-benar baru

Rumput Laut untuk Sapi: Solusi Cerdas Mengurangi Emisi Metana dan Menjaga Bumi
11Aug

Rumput Laut untuk Sapi: Solusi Cerdas Mengurangi Emisi Metana dan Menjaga Bumi

Rumput laut kini menjadi harapan baru untuk mengurangi emisi metana sapi secara drastis.

Misteri Ukuran Megalodon: Terpecahkan Bukan dari Tulang, Tapi dari Benda Ini!
11Aug

Misteri Ukuran Megalodon: Terpecahkan Bukan dari Tulang, Tapi dari Benda Ini!

bagaimana para ilmuwan bisa tahu ukuran Megalodon yang diperkirakan mencapai 15 hingga 20 meter, setara dengan bus gandeng, jika mereka tidak pernah menemukan satu pun kerangka utuhnya?

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *