Kisah hiu adalah cerita tentang ketahanan, evolusi, dan waktu yang membentang begitu jauh ke masa lalu, bahkan sulit untuk kita bayangkan.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Ilustrasi Hiu yang sedang berenang dengan latar belakang Galaksi Bima Sakti (Generated by Gemini AI)

Coba bayangin sejenak perjalanan planet kita. Setiap tahun, Bumi dengan setia mengelilingi Matahari. Tapi, pernahkah kamu berpikir kalau Matahari kita, bersama seluruh tata surya, juga bergerak? Ya, tata surya kita ternyata sedang dalam perjalanan epik mengorbit pusat galaksi kita, Bima Sakti. Perjalanan satu putaran penuh ini butuh waktu super lama, sekitar 230 juta tahun! Nah, sekarang pegang erat-erat kursi kamu: hiu, sang predator lautan yang ikonik itu, sudah ada di planet ini begitu lamanya sampai-sampai mereka telah “ikut” Bumi mengelilingi galaksi bukan cuma sekali, tapi DUA KALI.

Kisah hiu adalah cerita tentang ketahanan, evolusi, dan waktu yang membentang begitu jauh ke masa lalu, bahkan sulit untuk kita bayangkan. Mereka adalah saksi bisu dari berbagai drama kosmik dan geologis di planet ini. Mari kita selami lebih dalam perjalanan luar biasa dari makhluk yang lebih tua dari pohon dan dinosaurus ini.

Daftar Isi

Kapan Sih Hiu Pertama Kali Muncul di Bumi?

Untuk memahami betapa tuanya hiu, kita harus memutar waktu kembali ke masa yang sangat lampau. Jauh sebelum dinosaurus pertama kali “nongkrong” di daratan, dan bahkan sebelum pohon-pohon pertama tumbuh menjulang ke langit, lautan di Bumi sudah dihuni oleh nenek moyang hiu. Bukti fosil paling awal yang diyakini sebagai leluhur hiu adalah serpihan sisik-sisik kecil yang berasal dari 450 juta tahun yang lalu, pada periode yang disebut Late Ordovician (Ordovician Akhir).

Memang, makhluk-makhluk purba ini mungkin belum terlihat seperti hiu putih besar yang kita kenal sekarang. Menurut kurator fosil ikan dari Natural History Museum, Emma Bernard, para ilmuwan masih memperdebatkan apakah ini benar-benar hiu sejati atau hanya kerabat dekatnya. Namun, fosil gigi hiu definitif pertama yang ditemukan, berasal dari spesies bernama Doliodus problematicus, berumur sekitar 410 juta tahun. Dari sinilah pohon keluarga hiu mulai bercabang dan berevolusi menjadi ribuan spesies yang pernah dan masih berenang di lautan kita.

Hiu dan Perjalanan Epik Mengelilingi Galaksi

Sekarang, mari kita kembali ke gagasan perjalanan mengelilingi galaksi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tata surya kita butuh waktu sekitar 225 hingga 250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi pusat Bima Sakti. Para ilmuwan sering menyebut periode ini sebagai satu “tahun galaksi”. Jika kita mengambil angka tengah sekitar 230 juta tahun untuk satu putaran, kita bisa melakukan sedikit perhitungan sederhana.

Dengan hiu yang sudah ada sejak 450 juta tahun yang lalu, itu artinya mereka sudah hidup melewati hampir dua putaran penuh tahun galaksi (450 juta tahun / 230 juta tahun per orbit ≈ 1.95). Fakta ini menempatkan eksistensi mereka dalam perspektif yang luar biasa. Saat nenek moyang hiu pertama kali muncul, benua-benua di Bumi bahkan belum menyatu menjadi superbenua Pangaea. Mereka sudah ada di sini saat kehidupan baru berjuang untuk merangkak ke darat. Mereka telah menyaksikan pasang surut zaman es, pergeseran lempeng tektonik, dan berbagai peristiwa dahsyat lainnya.

Rahasia Hiu Bertahan dari Lima Kali Kepunahan Massal

Eksistensi selama 450 juta tahun berarti hiu tidak hanya berleha-leha. Mereka adalah penyintas sejati. Planet kita telah mengalami setidaknya lima peristiwa kepunahan massal yang melenyapkan sebagian besar kehidupan di Bumi. Salah satu yang paling terkenal adalah hantaman asteroid 66 juta tahun lalu yang memusnahkan dinosaurus non-unggas. Namun, hiu berhasil melewati semuanya. Apa rahasia mereka?

Kuncinya terletak pada keragaman dan kemampuan beradaptasi mereka. Menurut berbagai sumber, termasuk artikel dari Natural History Museum, ada beberapa faktor utama. Pertama, hiu tidak “pilih-pilih makanan” (dietary generalist). Mereka bisa memangsa apa saja, mulai dari plankton, ikan kecil, kepiting, hingga mamalia laut besar. Saat satu sumber makanan langka, mereka bisa beralih ke yang lain. Kedua, mereka mampu menghuni berbagai bagian kolom air, dari perairan dangkal yang cerah hingga kedalaman samudra yang gelap dan dingin. Ketika asteroid menghantam Bumi dan menyebabkan perubahan drastis di permukaan laut, spesies hiu laut dalam kemungkinan besar lebih terlindungi dan berhasil bertahan hidup.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah evolusi mereka yang terus-menerus. Meskipun kita menganggap mereka “fosil hidup”, hiu terus beradaptasi. Ambil contoh gigi mereka. Tidak seperti kita yang hanya punya dua set gigi seumur hidup, hiu terus-menerus kehilangan dan menumbuhkan gigi baru. Seekor hiu bisa menghasilkan antara 20.000 hingga 40.000 gigi sepanjang hidupnya! Inilah sebabnya mengapa fosil gigi hiu adalah salah satu fosil yang paling umum ditemukan dan menjadi jendela utama kita untuk mempelajari sejarah mereka.

Dari predator puncak raksasa seperti Megalodon (yang sayangnya sudah punah) hingga hiu martil dengan bentuk kepala yang aneh, keragaman dalam keluarga hiu memastikan bahwa sebagai sebuah kelompok, mereka cukup tangguh untuk menghadapi apa pun yang dilemparkan oleh alam kepada mereka. Jadi, lain kali Anda melihat gambar hiu, ingatlah bahwa Anda tidak hanya melihat seekor ikan, tetapi Anda sedang menyaksikan sebuah dinasti kuno, seorang penjelajah galaksi, dan seorang penyintas ulung yang kisahnya tertulis dalam rentang waktu geologis.

Daftar Pustaka

  • Davis, J. (2023). Shark evolution: a 450 million year timeline. Natural History Museum. Diakses dari nhm.ac.uk.
  • Pimiento, C., Cantalapiedra, J.L., Shimada, K., Field, D.J. and Smaers, J.B. (2019), Evolutionary pathways toward gigantism in sharks and rays. Evolution, 73: 588-599. https://doi.org/10.1111/evo.13680
  • Sallan, L. C., & Coates, M. I. (2010). End-Devonian extinction and a bottleneck in the early evolution of modern jawed vertebrates. Proceedings of the National Academy of Sciences, 107(22), 10131-10135.
  • Staff, I. (2023). Sharks Have Seen A Lot More Of The Galaxy Than You’d Think. IFLScience. Diakses dari iflscience.com.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Demo Anarkis dan Politik Kuasa Media
31Aug

Demo Anarkis dan Politik Kuasa Media

Kok bisa, demo yang awalnya damai buat menyuarakan pendapat, malah berujung anarkis dan merusak fasilitas umum? Luapan amarah, atau ada faktor lain?

Penyebab Demonstrasi Rusuh: Amarah, Provokasi, atau Propaganda?
30Aug

Penyebab Demonstrasi Rusuh: Amarah, Provokasi, atau Propaganda?

Kok bisa demo yang awalnya damai jadi serusak ini? Apakah ini amarah massa? Atau ada “sutradara” tak terlihat? Yuk, kita bedah penyebab demonstrasi rusuh ini.

Brutalitas Polisi: Kenapa Masih Terjadi?
30Aug

Brutalitas Polisi: Kenapa Masih Terjadi?

Kenapa brutalitas polisi seolah menjadi siklus yang sulit diputus di negeri ini? Apakah ini hanya soal “oknum” nakal, atau ada sesuatu yang lebih dalam?

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *